Minggu, 24 November 2013

Penyesalan

AKU mencintai Mas Janus dengan sepenuh hati. Tapi mengapa semuanya ini harus terjadi? Bisakah aku disalahkan, sedangkan semua yang telah kualami adalah “hasil karya” suamiku sendiri?
Aku harus jujur mengakuinya bahwa aku telah menikmati semuanya, meski dengan perasaan bersalah. Tadinya kuanggap semuanya itu gila. Tapi ternyata ada greget yang luar biasa, yang menimbulkan nikmat dan sensasi luar biasa.
Aku masih ingat benar waktu terjadinya petualangan di villa Benny itu, aku kaget sekali setelah menyadari bahwa yang sedang menyetubuhiku adalah Benny, bukan suamiku. Aku juga kaget ketika melihat suamiku sedang menyetubuhi Yayuk. Oh my God! Apa yang sedang terjadi ini? Tapi lalu kusadari bahwa semuanya itu direncanakan oleh mereka, oleh Benny dan suamiku. Sedangkan batang kemaluan Benny sudah telanjur berada di dalam liang kemaluanku, aku sudah telanjur merasakan nikmatnya entotan Benny yang memang lebih panjang dan lebih besar daripada punya suamiku. Akhirnya aku memejamkan mata dan mulai menikmatinya dengan perasaan melayang-layang.
Tetapi kreativitas sex Mas Janus tak berhenti sebatas itu saja. Pada suatu hari dia mengungkapkan rencana baru, yaitu niatnya untuk menjebak orang lain untuk menggauliku dan ia sendiri akan mengintipnya. Menurutnya hal itu akan membangkitkan nafsunya yang luar biasa. Lalu kuusulkan orang lain itu Troy, adik Mas Janus sendiri. Ternyata usulku disetujui, meski dengan sedikit sindiran bahwa aku seneng brondong.
Rencana itu jelas mendebarkan. Meski buat orang lain mungkin merupakan hal yang aneh dan tak masuk di akal. Tapi aku sendiri merasakan hal yang sama, ketika melihat suamiku sedang menyetubuhi Yayuk, perasaanku dibakar cemburu, tapi lalu kulampiaskan kecemburuanku dengan meladeni Benny seedan mungkin. Dan rasanya luar biasa. Belum pernah kurasakan hubungan sex senikmat itu.
Lalu terjadilah sesuatu yang merupakan wujud dari rencana suamiku sendiri. Bahwa Troy masuk ke dalam perangkapku.
Apakah Troy lebih dominan memberikan kepuasan padaku? Tentu saja. Dia Masih bujangan. Zakarnya terasa keras sekali waktu membenam ke dalam liang kemaluanku. Dan gesekan-gesekannya terasa begitu mantap…lebih mantap daripada suamiku.
Tapi apakah dengan peristiwa-peristiwa edan itu cintaku pada Mas Janus mulai pudar? Tidak! Aku malah semakin mencintainya, karena dia telah menciptakan sesuatu yang membuat kepuasan luar biasa padaku.
Malam itu Troy sampai tiga kali ejakulasi, karena baru sebentar istirahat dari ejakulasi pertama, zakarnya kembali menegang. Dan persetubuhan yang ketiga kalinya adalah hasil rangsanganku, membuat dia bersemangat menyetubuhiku untuk ketiga kalinya.

Aku tahu bahwa semua yang kulakukan dengan Troy disorot oleh kamera cctv dan dimonitor oleh suamiku. Dan semuanya itu memang kehendak suamiku sendiri. Tapi setelah Troy keluar dari kamarku, setelah aku selesai membersihkan vegyku di kamar mandi, Mas Janus tak muncul juga. Lebih dari sejam aku menunggu, dia tak muncul-muncul. Apakah dia ketiduran di kamar monitoring itu?
Aku jadi serba salah. Mau mengetuk pintu gudang, takut dia lagi asyik melakukan sesuatu. Yah, akhirnya aku rebahan dengan tubuh lemas, karena tenagaku seperti dikuras waktu meladeni Troy tadi.
Menjelang subuh, ketika aku sudah tidur nyenyak, terdengar pintu kamar dibuka, suamiku masuk.
Karena masih terkuasai alam tidur, aku bertanya lemah, “Kok baru masuk? Tadi ngapain aja?”
Suamiku mencium pipiku sambil berbisik, “Jangan marah ya…tadi aku ke rumah Benny.”
“Terus?” tanyaku sambil menggesek mataku.
“Janji dulu, kamu gak marah ya.”
“Iya janji. Ngapain ke rumah Benny?”
“Mmm…Yayuk ngajak…karena Benny lagi ke Medan…”
“Pantesan…” cetusku sambil mencubit lengan suamiku, “Asyik dong…”
Suamiku cuma nyengir, lalu katanya, “Kamu juga kan asyik sama si Troy tadi…”
“Jadi Mas gak nonton aku sama Troy tadi?”
“Nonton sebentar, terus pergi diam-diam. Tapi semuanya kan direkam. Nanti bisa kutonton rekamannya.”
“Ih…nanti kalau Benny juga ngajak aku diam-diam gimana?”
“Mau balas dendam? Hahaha…gakpapa. Yang penting laporan sama aku. Kan aku juga laporan bahwa tadi aku sama Yayuk.”
“Ih…kita kok jadi begini Mas?”
“Kamu nyesel? Jangan nyesel dong, tenang aja lagi.”
Subuh itu suamiku tidak melakukan apa-apa padaku. Mungkin dia sudah kecapean menyetubuhi Yayuk. Tapi aku sendiri juga masih lemas karena habis melayani adik iparku yang masih sangat tangguh itu.
SETELAH suamiku berangkat kerja, seperti biasa aku mandi di bawah semburan shower air hangat. Rasanya ingin membersihkan tubuh sebersih mungkin. Entah kenapa. Selesai mandi aku berias dulu di depan cermin rias, kemudiankeluar dari kamarku dengan hanya mengenakan kimono.
Kulihat pintu kamar tamu masih tertutup. Kamar itu dipakai oleh Troy. Sudah sesiang ini dia belum bangun? Kucoba memutar handle pintu kamar itu, ternyata tidak dikunci. Diam-diam aku masuk ke dalam. Sambil menutupkan kembali pintu dari dalam, kulihat Troy masih nyenyak tidur tanpa selimut. Dia hanya mengenakan celana dalam dan kaus t-shirt sambil memeluk bantal guling. Selimut tergeletak di sampingnya. Apakah dia tidak kedinginan?
Dengan hati-hati aku merayap ke sisinya. Aneh, hasrat birahiku berkobar lagi. Padahal tadi malam aku sudah dipuasi oleh adik iparku ini. Lalu kalau pagi ini terjadi lagi seperti yang tadi malam, apakah Mas Janus takkan marah? Ah, bukankah suamiku mengizinkanku untuk melakukannya, asalkan nanti laporan padanya?!
Entahlah kenapa aku jadi begini bergairah, begini binalnya untuk mendapatkan kepuasan seksual di pagi ini. Tapi Troy masih tidur pulas, sampai tidak menyadari bahwa tanganku sudah menyelinap ke dalam CDnya, sudah menggenggam batang kemaluannya yang masih sangat lemas. Dan kuremas-remas dengan lembut sesuatu yang tadi malam sangat memuaskanku itu. Aku mulai gemas, kusembulkan zakar Troy dari celah CDnya, lalu tanpa ragu lagi kudekatkan wajahku ke zakar yang masih terkulai lesu itu. Gap…mulai kukulum dan kumainkan ujung lidahku untuk mengelus puncak batang kemaluan Troy.
Dengan penuh semangat kuselomoti batang kemaluan Troy yang perlahan-lahan mulai membesar dan memanjang….terdengar suara nafas Troy, pertanda mulai bangun…batang kemaluannya pun mulai bangun, mengeras dengan gagahnya!
Lalu terdengar suara Troy mendesah, “Oo…oooh…mbak…oooh…ini enak sekali….oooh….”
Tanpa pikir panjang lagi kulepaskan kimonoku, langsung telanjang bulat karena tak mengenakan pakaian dalam…hmm..semuanya sudah dipersiapkan! Lalu kutarik CD Troy, sehingga zakarnya yang sudah berdiri dengan gagah itu tak tertutup apa-apa lagi. Kemudian kudorong dadanya supaya terlentang. Lalu aku merangkak ke atas tubuhnya sambil mengarahkan batang kemaluannya supaya ngepas menekan liang kemaluanku yang sudah membasah dengan lendir libido ini.
Lalu kuturunkan pinggulku, sehingga perlahan tapi pasti zakar Troy membenam ke dalam liang veggyku. Oh, gila, rasanya aku horny banget pagi ini.
Aku menelungkup setelah menanggalkan t-shirt Troy. Lalu mulai aktif, menaik turunkan
pinggulku dengan goyangan yang sudah terlatih. Dengan sendirinya batang kemaluan Troy dibesot-besot oleh dinding liang kenikmatanku.
Troy terengah-engah sambil memeluk pinggangku erat-erat. Membuatku makin bersemangat untuk menggenjot pinggulku, oh, rasanya enak sekali pergeseran antara dinding liang kenikmatanku dengan batang penis Troy yang gagah perkasa itu.
SAMPAI Troy meninggalkan rumahku, rahasia itu tetap kujaga. Troy tidak kuberitahu bahwa semuanya itu “hasil karya” abangnya sendiri. Aku tetap ingin menjaga image suamiku dan aku sendiri, agar jangan dicap pasangan psikopat. Memang semuanya seolah hanya bisa dilakukan oleh sepasang suami-istri yang psikopat. Tapi aku sudah mulai menikmatinya, sudah mulai memahami jalan pikiran suamiku, bahwa semuanya ini mendatangkan kenikmatan yang luar biasa, sekaligus menghilangkan kejenuhan.
Hari demi hari berlalu. Apa yang kucemaskan tidak terjadi. Aku dan Mas Janus enjoy-enjoy saja menempuh rumah tangga, tanpa badai yang berarti. Bahkan anehnya sikap Mas Janus makin ramah dan lembut padaku. Jadi tiada alasan bagiku untuk mempertentangkan pendiriannya. Bahkan dengan jujur harus kuakui bahwa aku enjoy dengan semuanya ini. Dan setuju dengan kata-katanya, “Daripada selingkuh di belakang, mending selingkuh terang-terangan begini. Yang penting semuanya harus under control. Jangan jadi liar.”
Memang semua yang telah terjadi dengan Troy kulaporkan kepada suamiku, sebagai tanda masih under control. Dan suamiku malah tersenyum, tiada ekspresi kemarahan sedikit pun. Bahkan semakin hangat dia memperlakukanku sebagai istri syah dan ibu dari anaknya.
Lalu semuanya berjalan seperti biasa. Tanpa gejolak yang berarti dalam rumah tanggaku. Sampai pada suatu malam…ketika aku pulang arisan ibu-ibu di lingkunganku, kulihat Mas Janus tersenyum-senyum sambil memelukku. Dan berbisik ke telingaku, “Aku lagi bergairah sekali sekarang ini sayang.”
Biasanya kalau mau bersetubuh dengan Mas Janus, aku suka ke kamar mandi dulu untuk membersihkan kemaluanku. Tapi malam itu Mas Janus tak memberiku kesempatan. Langsung menelanjangiku di dalam kamar dan menerkamku di atas tempat tidur.
Aneh memang, ketika batang kemaluan Mas Janus membenam ke dalam liang ku, aku merasakan gairahnya begitu hebat. Terlebih setelah batang kemaluannya mulai mengenjot liang veggyku, oh, kenapa Mas Janus jadi ganas begini? Apakah dia habis makan obat perangsang atau bagaimana?
Aku pun mulai menikmatinya dengan sepenuh gairah kewanitaanku. Kugoyang pantatku dengan gerakan meliuk-liuk, membuat nafas Mas Janus semakin mendengus-dengus. Aku pun terpejam-pejam dalam arus kenikmatan.
Tetapi…ada yang aneh…ya…ini aneh. Bahwa ketika Mas Janus sedang mengenjotku sambil menelungkup di atas tubuhku, terasa ada yang mengelus-elus betis dan pahaku.
Aku mencoba memperhatikannya dengan seksama. Apa yang sedang terjadi ini?
Dan alangkah kagetnya aku, setelah menyadari bahwa ternyata memang ada tangan lain yang sedang mengelus pahaku. Tangan itu adalah tangan Bang Benny! Ya, Bang Benny sudah berada di atas tempat tidurku dalam keadaan tak berbusana! Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah ini semuanya sudah mereka atur sebelumnya?
“Ba..Bang Be…Benny?!” seruku tertahan.
Benny cuma tersenyum dan tetap mengelus-elus pahaku. Bahkan lalu ia memegang bahu suamiku sambil berkata dengan senyum, “You istirahat dulu dong…biar aku yang menggantikanmu…”
Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, terlebih ketika kulihat suamiku malah mengangguk sambil tersenyum dan menarik batang kemaluannya sampai terlepas dari liang kemaluanku. Dan Benny merayap ke atas tubuhku sambil mengarahkan batang kemaluannya ke mulut ku.
Kupegang pergelangan tangan suamiku yang duduk di sebelahku sambil menatapnya, “Mas…”
“Santai aja sayang,” sahut suamiku sambil mengelus pipiku, “Enjoy aja.”
Belakangan aku tahu bahwa ketika aku sedang arisan, Benny datang dan sengaja disembunyikan di kamar mandi yang bersatu dengan kamarku. Ah…semuanya memang sudah direncanakan.
Perasaanku jadi bercampur aduk ketika lubang ku mulai dicoblos oleh batang kemaluan Benny. Salah tingkah, karena suamiku menyaksikan semuanya ini. Maka sambil menggenggam tangan suamiku erat-erat, kupejamkan mataku…sambil merasakan nikmatnya zakar Benny yang mulai maju-mundur di dalam jepitan liang kewanitaanku.
Orang bilang rumput di pekarangan tetangga selalu tampak lebih hijau daripada di pekarangan sendiri. Kini aku merasakannya. Bahwa ayunasn Benny terasa sekali membanjiri bathinku dengan kenikmatan. Karena Benny tak hanya menggenjot nya di dalam ku, tapi juga mengulum-ngulum puting payudaraku, sesekali mengisapnya kuat-kuat. Sementara tangannya pun tidak diam. Terkadang mengelus anusku, menimbulkan geli-geli nikmat yang membuatku sering menahan nafas. Aku pun mulai merengkuh leher Benny dan memeluknya erat-erat, tanpa berani memandang ke arah suamiku.
Ketika kubuka mataku, kulihat suamiku sedang melangkah ke kamar mandi, mungkin mau pipis. Saat itulah aku merasa bebas untuk menggoyang pinggulku seedan mungkin, karena enjotan Benny emang terasa sekali enaknya. Dan ketika ia mencium bibirku, sengaja kupagut dan kulumat bibirnya dengan penuh gairah. Biarlah, bukan aku yang merencanakan semuanya ini.
Kelihatannya kelincahanku dalam meliuk-liukkan pinggul justru membuat suamiku senang. Ia malah berkomentar setelah keluar lagi dari kamar mandi, “Nah begitu dong, jangan bikin malu aku….biar Benny tau istriku ini jago goyang…hihihihi…”
Aku masih belum mengerti kenapa suamiku bisa seperti itu. Yang jelas, kulihat dia enjoy-enjoy aja melihatku sedang disetubuhi oleh sahabatnya, enjoy-enjoy saja melihat pinggulku bergoyang-goyang edan.
Benny pun sama enjoynya. Tanpa peduli kehadiran suamiku, Benny terkadang mendesakkan batang kemaluannya dalam sekali, sampai menyentuh ujung liang ku. Ini membuatku merengek nikmat, dengan mata merem melek.
Ketika aku mau merasakan titik puncak orgasmeku, tak terkendalikan lagi aku merintih-rintih histeris, “Ooohhh…Bang Benny….oooh…aku mau orga Bang….ooooh….”
Tanpa peduli lagi bahwa suamiku sedang menyaksikan semuanya ini.
Susah melukiskan semuanya itu, karena aku sendiri dalam keadaan edan-eling di puncak orgasme. Yang aku ingat, Benny melanjutkan enjotan nya meski ku sudah becek. Dan pada suatu saat ia menekankan batang kemaluannya kuat-kuat sambil mendengus, ooooooo…oohhhh…..lalu terasa liang kemaluanku disemprot-semprot cairan hangat, pada saat yang sama Benny mendekapku kuat-kuat, lalu perlahan-lahan terasa batang kemaluannya melemas dan mengecil.
Aku pun memejamkan mata dalam letih dan puas. Tapi beberapa detik kemudian suamiku menggantikan peran Benny, memasukkan lagi zakarnya yang Masih keras ke dalam liang kemaluanku yang sudah kebanjiran air mani Benny. Aku tak kuasa menolak ataupun memberikan saran. Aku hanya terdiam, lalu berusaha memuaskan nafsu suamiku dengan goyangan pinggul sebisa mungkin. Padahal sekujur tubuhku masih terasa ngilu-ngilu.
Malam itu memang malam edan. Setelah suamiku ejakulasi, Benny maju lagi. Dia minta agar aku mengubah posisiku jadi di atas. Lalu terjadilah persetubuhan yang kedua dengan sahabat suamiku itu.
Tentu saja ronde kedua ini (kedua untuk Benny, ketiga untukku) jauh lebih lama daripada ronde pertama tadi. Aku sendiri sudah tak tahu lagi berapa kali mengalami orgasme saat itu. Yang aku tahu, setelah lebih dari sejam kami bersetubuh, Benny mencabut nya dari ku, kemudian menyemburkan sperma hangatnya di dalam mulutku.
Setelah Benny terkapar, aku bergegas menuju kamar mandi, untuk berkumur-kumur dan membersihkan kemaluanku. Lalu kembali ke kamar, tadinya ingin beristirahat. Tapi rupanya persetubuhanku yang kedua dengan Benny tadi menyebabkan libido suamiku berkobar lagi!
Terpaksalah kuladeni lagi suamiku, karena merasa kasihan kalau nafsunya tidak kupuasi. Tapi, oh my God….selesai suamiku menyetubuhiku, Benny ingin meku lagi untuk yang ketiga kalinya!
Mungkin di situlah letak keistimewaan main threesome seperti yang pernah diungkapkan oleh suamiku. Aku sudah membuktikannya. Suamiku biasanya hanya menyetubuhiku 2 atau 3 hari sekali. Tapi malam itu, ia mampu menyetubuhiku 3 kali! Berati aku mengalami hubungan sex 6 kali di malam edan itu!
ESOKNYA, sepulang dari kantornya, suamiku menghampiriku yang sedang rebahan di kamar. “Bagaimana kesannya tadi malam, sayang?”
“Lemes….tubuhku serasa dilolosi….” sahutku sambil tersenyum canggung.
Suamiku memelukku dan berbisik, “Tapi kamu puas kan?”
“Lebih dari puas,” sahutku sambil mencubit lengan suamiku, “Mas sendiri sampai bisa tiga kali ya.”
Suamiku mengangguk, “Itulah kelebihan threesome.”
“Emang Mas gak cemburu waktu Benny sedang menyetubuhiku?” tanyaku dengan pandangan penuh selidik.
“Tentu aja cemburu,” sahut suamiku dengan senyum, “Tapi di balik rasa cemburu, nafsuku jadi berkobar dengan hebatnya ketika melihatmu sedang disetubuhi oleh Benny. Padahal belakangan ini aku tak pernah lagi menidurimu lebih dari sekali dalam semalam kan? Tapi tadi malam….”
“…Sampai tiga kali!” tukasku.
Suamiku mengangguk sambil tersenyum menggoda.
“Tapi…pada satu saat, mungkin Benny akan ngajak Mas untuk mengeroyok Yayuk juga kan?”
Suamiku tercenung sesaat. Lalu katanya, “Mungkin saja. Tapi aku pasti minta izin dulu padamu. Gakpapa kan?”
Meski berat terpaksa kujawab, “Gakpapa…biar adil….tapi Mas…ada masalah lain yang selama ini jadi pikiranku…”
“Soal apa?”
“Si Troy itu…bagaimana kalau dia ketagihan?”
“Ajak aja ke sini. Biar aku bisa nonton diam-diam.”
“Dia gak mau Mas. Takut sama Mas. Kan aku belum bilang kalau semua yang telah terjadi itu keinginan Mas sendiri.”
“Memang sebaiknya jangan bilang dulu. Nanti disangkanya aku sudah gila. Padahal aku cuma ingin kreatif aja.”
“Jujur aja, tadi pagi dia nelepon. Dia bilang ketagihan….”
“Tentu aja ketagihan. Cowok mana yang tidak ketagihan setelah merasakan enaknya mu. Hehehe….”
“Mm…kalau…kalau…ah gak deh…”
“Lho, ngomong kok gak diterusin?!”
“Takut Mas marah.”
“Gak. Aku janji gak marah. Ada apa?”
“Kalau dia ngajak ketemuan di satu tempat gimana? Kabulkan jangan?”
“Dia kost di luar kota, dekat kampusnya. Di rumah kost itu banyak orang. Gak mungkin bisa ketemuan di sana.”
“Kalau…kalau…kalau di hotel?”
“Boleh aja. Yang penting kamu harus laporan sama aku nanti.”
“Bener nih Mas?”
“Bener,” suamiku mengangguk, sebaiknya sih di sini. Kan bisa kuatur, misalnya pura-pura aku gak di rumah.”
“Lalu diam-diam Mas ketemuan sama Yayuk lagi?”
“Nggak sayang. Intinya bukan itu. Aku merelakanmu digauli orang lain bukan karena ingin selingkuh dengan wanita lain. Yang penting bagiku, bisa menyaksikan waktu kamu digauli orang lain itu. Hal itu akan membuatku cemburu, lalu bangkit nafsuku…seperti tadi malam itu…”
“Yang tadi malam itu swinger juga Mas?”
“Bukan, yang tadi malam namanya threesome MMF. Kalau swinger ya waktu di Puncak itu.”
“MMF? Maksudnya?”
“MMF itu male-male-female. Kalau FFM female-female-male.”
“Berarti bisa juga perempuannya dua orang, lelakinya seorang?”
“Iya. Tapi pada dasarnya fisik wanita lebih siap untuk menghadapi pria lebih dari seorang. Lelaki kan harus ereksi. Kalau menghadapi wanita lebih dari seorang, pasti dia tak bisa memuaskan wanita-wanita itu. Hanya buat gaya-gayaan doang. Kalau wanita kan bisa melayani pria walaupun sambil tidur. Pria tidak bisa begitu. Penisnya harus ereksi dulu sebelum melakukan kontak seksual.”
“Berarti wanita lebih tangguh daripada lelaki dong Mas.”
“Iyalah, aku harus jujur mengakui hal itu.” suamiku mengangguk, “Perempuan kan tinggal telanjang dan telentang, mau diantri sama sepuluh lelaki juga bisa. Tapi lelaki? Kalau sudah ejakulasi ya terkulai, letih lesu…dikasih bidadari juga belum tentu mampu bangkit lagi…hehehe…”
Aku cuma tersenyum mendengar ucapan suamiku itu. Semacam pengakuan lelaki. Bahwa sebenarnya perempuan ditakdirkan lebih tangguh daripada pria secara fisik. Lelaki kalau dikasih 10 orang cewek dalam semalam, pasti takkan ternikmati semua. Tapi wanita? Diantri sama 10 orang lelaki juga bisa. Tapi poliandri tetap merupakan hal yang janggal di dunia ini, sementara poligami banyak terjadi di mana-mana.
“Kapan mau swinger lagi?” tanya suamiku tiba-tiba.
“Sama Benny dan Yayuk?” aku balik bertanya.
“Nggak harus dengan mereka. Masih banyak alternatif.”
“Hah? Gak salah tuh?” aku melotot, “Rencana apa lagi yang sudah tersimpan di hati Mas?”
“Masih kupikirkan,” sahut suamiku datar, “Soalnya kita harus yakin teman swinger kita bersih, jangan sampai menularkan penyakit.”
Aku tidak berani menanggapi. Lalu kata suamiku, “Kalau dengan Benny dan Yayuk terus, kita bisa jenuh juga.”
“Ih…emang Mas punya rencana sama siapa lagi?”
“Sudah ada dua pasang yang mau swinger sama kita. Tapi aku harus memikirkannya dulu.”
“Tapi Mas…apa hubungan kita nanti gak rusak?” tanyaku sangsi.
“Nggak sayang,” Mas Janus memelukku lembut, “Yang penting jangan terlalu sering. Obat juga kalau over dosis bisa berdampak negatif.”
Aku cuma mendengarkan. Da kata Mas Janus lagi, “Sekali kita swinger, kesannya akan melekat dalam waktu tertentu. Bisa sebulan, bisa dua bulan dan seterusnya. Tergantung dari kesan yang kita dapatkan pada waktu swinger itu.”
Aku tetap tak mau menanggapi, takut salah ngomong.
Kata suamiku lagi, “Sebenarnya sekarang ada beberapa perkumpulan swinger, tersebar di kota-kota besar. Tentu saja aktivitas mereka gak terlalu terbuka. Semuanya dilakukan secara rapi. Seolah-olah kumpulan arisan keluarga biasa.”
“Masa sih?” aku tercengang, “terus bagaimana cara aktivitas mereka?”
“Biasanya mereka bergerak tidak terlalu banyak, supaya tidak menraik perhatian. Misalnya satu hari mereka berkumpul di sebuah villa besar di luar kota. Mungkin yang hadir hanya enam atau tujuh pasang. Lalu di villa itu mereka tukar pasangan, bisa dengan cara mengundi atau atas kesepakatan semua pihak.”
“Ih…kalau yang begitu jangan mau Mas. Lama-lama bisa over dosis seperti kata Mas tadi.”
Suamiku hanya tersenyum datar. Entah apa yang sedang berada di alam pikirannya.
Kami sama-sama terdiam, hanyut dalam terawangan masing-masing.
Hari berganti hari tiada peristiwa yang penting, sampai pada suatu hari, terjadilah peristiwa yang tak kuduga sebelumnya. Berawal dari kontak telepon dengan adik iparku:
“HALLO…Lagi ngapain Troy?”
“Lagi nyantai aja. Apa kabar Mbak?”
“Baek. Kamu bener-bener kangen sama aku?”
“Kangen sekali. Gimana ya…mm..aku ketagihan Mbak…tapi takut ketahuan sama Mas Janus.”
“Ah, nggak apa-apa kok. Aku jamin abangmu nggak apa-apa.”
“Nggak apa-apa gimana?”
“Nanti deh aku cerita. Tapi kalau kamu mau dan ingin bebas, kan bisa ketemuan di hotel.”
“Ih, takut Mbak. Sekarang sering ada razia di hotel-hotel. Kalau sampai kena razia bisa heboh nanti. Mmm…kalau Mbak mau, aku ada usul…”
“Apaan tuh?”
“Aku punya temen, Piet namanya. Lengkapnya sih Pieter, tapi biasa dipanggil Piet aja.”
“Terus?”
“Rumahnya kosong, cuma dia sendiri di rumah itu. Orang tuanya di Amerika.”
“Terus?”
“Ya kita ketemuannya di rumah dia aja. Gimana?”
“Lho, kalau dia tau gimana?”
“Gakpapa Mbak. Orangnya fair kok.”
“Terus?”
“Jujur, aku sudah bilang kapan-kapan mau numpang pake salah satu kamar di rumah dia. Ya tadinya sih kalau Mbak gak keberatan, mau kuajak ketemuan di rumah dia itu Mbak.”
“Kalau dia tau kan malu, sayang.”
“Di dalam kamar tertutup, masa dia tau apa yang kita lakukan?”
Aku tercenung sesaat. Lalu terdengar lagi suara Troy di hpku, “Kita ketemuan aja dulu di sana. Nanti Mbak pertimbangkan di sana. Kalau Mbak gak sreg ya cari alternatif lain.”
“Tapi kamu jangan bilang aku ini istri abangmu. Gak enak.”
“Beres Mbak. Terus kapan kita ketemuan di sana?”
“Terserah kamu. Tapi harus di jam kerja.”
“Mmm…Senin pagi aja ya.”
“Senin lusa? Oke aku setuju. Soalnya tiap hari Senin abangmu suka pulang telat, kadang-kadang sampai malam. Rumah temanmu itu di mana?”
Troy menyebutkan suatu alamat rumah.
Kataku. “Kita langsung ketemuan di sana aja ya Troy. Jangan keliatan bareng perginya.”
“Baik, jam sembilan aku sudah stand by di rumah Piet. Mbak mau pake apa ke sananya?”
“Ya pake taksi aja.”
“Sip deh! Sampai ketemu di sana nanti ya Mbak.”
“Oke. Take care Troy.”
Setelah hubungan telepon terputus aku tercenung. Memang harus kuakui, Troy membuatku kangen terus. Maklum dia masih begitu muda, 19 tahun juga belum. Tentu sangat beda dengan suamiku yang sudah 30 tahun. Aku sudah membayangkan betapa nikmatnya dalam gasakan dan keperkasaan Troy nanti.
Rasanya lama sekali menunggu hari Senin tiba. Dua hari yang kunantikan serasa menunggu dua bulan lamanya. Aku resah sekali rasanya. Tapi kusembunyikan keresahanku ini, jangan sampai diketahui oleh suamiku.
Senin yang dinantikan tiba juga. Jam 7 suamiku sudah berangkat kerja. Setelah bunyi mesin mobilnya hilang dari pendengaran, bergegas aku menuju kamar mandi. Membersihkan tubuhku sebersih-bersihnya. Tak cukup dengan itu. Selesai mandi kusemprot-semprotkan parfum ke setiap sela yang mungkin tersentuh oleh Troy nanti. Aku ingin menimbulkan kesan seindah mungkin di batin adik iparku itu.
Kukenakan celana jeans dengan t-shirt biru tua yang agak ketat. Tak lama kemudian aku sudah berada di dalam taksi yang sedang menuju alamat rumah teman Troy yang bernama Piet itu.
Rumah yang kutuju itu beberapa kilometer di luar kota. Aku agak tertegun melihat kemegahan rumah dengan pekarangan yang sangat luas itu. Pasti orang tua Piet bukan orang kebanyakan. Mungkin seorang pejabat tinggi atau pelaku bisnis papan atas. Hal itu membuatku ragu. Tapi begitu taksi berhenti di depan pintu pagar rumah megah itu, Troy datang menjemputku. Dengan sopan ia membukakan pintu taksi waktu aku mau turun.
“Temenmu mana?” tanyaku dengan perasaan tak menentu waktu berjalan menuju pintu depan rumah megah itu.
“Lagi keluar dulu,” sahut Troy sambil menggenggam pergelangan tanganku, “Santai aja Mbak. Di sini aku merasa seperti di rumah sendiri.”
“Kita langsung aja ke kamar yang sudah disediakan di atas yok,” ajak Troy sambil menunjuk ke tangga yang menuju lantai dua. Aku menurut saja, meski terasa sikapku serba canggung.
Di dalam salah satu kamar lantai atas, aku mulai merasa tenang. Terlebih setelah Troy menutupkan pintunya.
Pandanganku tertumbuk ke sebuah foto besar berbingkai silver. Foto seorang anak muda di atas sebuah motor Harley Davidson. Tampan sekali anak muda itu. Aku menduganya seorang artis yang belum kuketahui namanya. Tapi Troy menunjuk foto itu sambil menerangkan, “Itulah Piet. Ganteng ya Mbak.”
Aku cuma mengangguk cuek, padahal hatiku berkata, “Ganteng dan sexy sekali temanmu itu….”
Kamar itu ada kamar mandinya. Maka bisikku, “Aku mau pipis dulu ya.”
Troy mengangguk sambil tersenyum. Aku pun masuk ke dalam kamar mandi itu. Bukan cuma mau pipis, tapi sekalian ingin mencuci ku sebersih mungkin. Karena aku yakin ku akan dijilati oleh Troy nanti, jangan sampai ada bau yang kurang sedap, meski sudah disemprot parfum di rumah tadi.
Celana jeans dan BH kugantungkan di kamar mandi. Keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan CD dan t-shirt. Rupanya Troy juga sudah melepaskan celana jeansnya, sama seperti aku, tinggal mengenakan t-shirt dan CD.
Senyum Troy tampak menggoda waktu aku menghampirinya. Lalu memelukku dengan hangat. Dan menciumi pipi serta leherku, lalu melumat bibirku dengan hangat dan membangkitkan gairahku.
Supaya Troy lebih leluasa menikmati kemulusan tubuhku, kulepaskan t-shirtku, sehingga payudaraku yang masih terawat kencang ini tak tertutup apa-apa lagi. Troy pun menanggalkan t-shirtnya. Lalu memelukku dengan hangat dan meraihku ke atas tempat tidur. Aku pun mulai menggelinjang nikmat ketika Troy mulai menjilati puting payudaraku. Tak hanya itu, lidahnya mulai menjilati pusar perutku dan turun terus, sampai akhirnya kemaluanku mulai dijilatinya dengan penuh semangat. Aku pun mulai menggeliat-geliat dalam arus kenikmatan, sambil merengek lirih,“Troy…oooh…ini enak sekali sayang…kamu be…belajar dari siapa sih…kok pintar amat kamu main emut begini…?”
“Belajar dari film bokep,” sahut Troy sambil menghentikan jilatannya sesaat, lalu menyedot-nyedot kelentitku membuatku mendesah-desah lagi dalam nikmat.
“Udah Troy…masukin aja….cepet…aku pengen melepas kangenku sama tititmu yang gagah itu…” pintaku sambil menarik bahu Troy agar naik ke atas tubuhku.
Troy mengikuti ajakanku. Ia mulai mengarahkan batang kemaluannya ke mulut ku. Aku pun membantunya, merenggangkan pahaku sambil memegang batang kemaluan Troy dan menekankan puncaknya pas di mulut veggyku. Lalu aku mengedipkan mata, sebagai tanda agar ia mulai mendorong…dan…aaah…batang kemaluan Troy mulai melesak dengan mantapnya ke dalam liang kemaluanku!
Tapi setelah mulai menggeser-geserkan zakarnya maju mundur dalam liang kenikmatanku, ia berkata terengah, “Mbak jangan marah ya…sebenarnya Piet ada di rumah ini. Dia ingin nonton kita Mbak…”
“Apa?” aku kaget, tatapanku tertuju ke foto besar yang terpampang di dinding itu. Foto anak muda yang tampan itu, “terus kalau dia ngiler nanti gimana? Kamu kok ada-ada aja.”
Nada ucapanku seperti protes. Tapi diam-diam aku teringat pada peristiwa main bertiga dengan Benny. Apakah pagi ini akan terjadi kisah yang mirip itu?
“Dia orang sopan Mbak. Dia hanya ingin nonton. Tapi…kalau dia gak tahan dan ingin ikutan, mainin aja nya sama tangan Mbak…itu juga kalau Mbak gak keberatan. Pokoknya aku jamin tidak akan ada pemaksaan, Mbak.” Troy mulai mengenjot nya dengan gerakan syur, yang membuatku mulai terpejam-pejam.
“Nggak tau ah…” sahutku pura-pura tidak suka. Tapi diam-diam khayalanku mulai melambung…membayangkan sesuatu yang luar biasa indahnya.
“Dia menunggu izin Mbak untuk masuk ke kamar ini. Izinkan jangan?” tanya Troy sambil menghentikan gerakannya sejenak.
“Terserah kamu aja lah,” sahutku dingin. Padahal diam-diam aku ingin melihat apakah Piet itu setampan wajah di foto itu?
Tanpa menghentikan genjotan nya, Troy berseru, “Piet! Come on…!”
Aku rada degdegan juga ketika kudengar pintu dibuka. Soalnya aku dalam keadaan begini, keadaan telanjang bulat dan sedang disetubuhi oleh adik iparku.
Lalu tampak seorang anak muda tinggi semampai dengan wajah, Oh my God…! Tampan sekali cowok bernama Piet itu. Tubuhnya pun tinggi sekali, mungkin ada 190 cm tingginya. Dan senyumnya itu, oh…jangan-jangan aku bisa jatuh hati nanti…!
“Kenalan dulu dong,” Troy menghentikan entotannya sejenak, sambil menoleh ke arah Piet.
Aku yang sedang terlentang ini sempat juga berjabatan tangan dengan Piet. Ini adalah jabatan tangan yang paling canggung dalam hidupku. Karena aku sedang bertelanjang bulat, sedang dientot pula oleh Troy. Tapi di balik itu semua, aku benar-benar kagum melihat tampang dan sikap Piet. Jujur, aku belum pernah melihat cowok setampan Piet. Dengan melihat senyumnya saja hatiku sudah tergetar hebat. Dan waktu tangannya menjabat tanganku sambil menyebutkan namanya, terasa ada aliran hangat yang membuatku luluh. Oh, andaikan Piet meminta untuk menyetubuhiku, aku mau dan rela lahir bathin!
“Ayo lanjutkan Troy,” kata Piet sambil duduk di samping kananku, “Ini pertunjukan dahsyat….aku suka sekali.”
Troy pun melanjutkan permainan surgawi ini. Dengan mantap batang kemaluannya menggenjot liang kewanitaanku lagi. Sementara Piet seperti asyik sekali memperhatikan semuanya ini.
“Ahhh…ini merangsang sekali, jauh lebih edan daripada nonton bokep,” cetus Piet sambil menekan-nekan bawah perutnya.
Aku merasa kasihan juga. Meski sedang menikmati asyiknya enjotan Troy, kugenggam pergelangan tangan Piet dengan hangat. Piet senang kelihatannya dengan genggamanku.
“Ih, aku jadi ngaceng, Mbak….” katanya malu-malu.
“Masa…?” sahutku terengah, karena entotan Troy terasa makin gencar. Dan penasaran juga, sengaceng apa cowok tampan itu. Lalu kujulurkan tanganku, hinggap di bawah perut Piet yang masih berpakaian lengkap itu. Kutarik ritsleting celana jeansnya, agak susah dan Piet membantuku menarik ritsleting celananya. Lalu tanganku menyelinap ke balik celana dalamnya. O, my God! Apa aku gak salah pegang? Aku menyentuh sesuatu yang besar sekali, mungkin sama dengan pergelangan tanganku! Bahkan mungkin lebih besar lagi, sudah keras dan hangat pula!
Aku terkesiap. Mungkinkah ada sebesar itu?
Ketika kutatap wajah cowok abg itu, dia cuma tersenyum malu-malu, karena aku sedang berusaha menggenggam nya yang masih tersembunyi di balik celananya. Dan aku tak berhasil menggenggam sepenuhnya, saking besarnya batang kemaluan anak muda itu. Lalu kutarik-tarik celana jeansnya, sebagai pertanda agar ia melepaskan celananya.
Sambil tersenyum cowok rupawan itu menurunkan celana jeans dan CDnya. Wow! Aku benar-benar kaget melihat panjang dan besarnya batang kemaluan anak muda itu! Besar sekali! Panjang sekali! Apakah aku tak salah lihat?!
Perhatianku yang tertumpah ke alat kelamin Piet, membuatku kurang konsentrasi pada yang sedang Troy lakukan di atas tubuhku.
Aku menggapaikan tanganku. Anak muda bernama Piet itu mengerti dan segera mengangsurkan nya ke dekat tanganku. Darahku tersirap-sirap waktu memegang batang kemaluan yang sudah tegang itu. Benar-benar tidak tergenggam oleh tanganku! Diameternya hampir sama dengan diameter gelas! Dan panjangnya…aku yakin takkan kurang dari 25 cm! Aku tak pernah membayangkan akan ada batang kemaluan segede dan sepanjang ini.
Aku mulai mengelus bagian kepala dan leher zakar Piet, sementara Troy tetap gencar meku. Tapi ia masih sempat membisiki telingaku, “Dia belum pernah bersetubuh dengan perempuan, Mbak.”
“Masa sih?” tanyaku heran, sementara tangan kananku mulai berusaha meremas zakar Piet dengan lembut…dengan nafsu yang menjadi-jadi.
“Betul,” sahut Troy tanpa menghentikan entotannya, “Dia anak pingitan Mbak.”
- Bersambung -
cerita sex pemerkosaan – menikmati cewek sakaw, Hai nama ku nana aku mau menceritakan pengalamanku tentang kehidupan seksku yang sedikit menyimpang
Aku nana,ce, ciri –ciri ku 165/50 34b kebetulan aku kuliah di salah satu PTN di J,
Aku memliki kelainan seksual yaitu aku menjadi horny atau aku bisa mancapai kepuasan apabila aku melakukan aktifitas seksualku di lihat banyak orang atau memamerkan tubuh molek indah ku ini.
ceritaku dimulai sewaktu aku dan 4 kawan berlibur ke villa di tepi pantai. temanku itu 4 cowok yang bernama alfred,Rey,Rico dan daved. Dan aku cewek sendiri. cerita sex terlengkap dan terbaru hanya ada di pusat cerita sex di sexceritadewasa.com.

Singkat cerita kita berangkat ke vlla itu dengan mobil daved
Sesampai di villa itu kita disambut oleh penjaga villa daved lalu penjaga pun pergi dan meninggal kan kita berlima di villa tersebut.
Setelah kita keliling melihat indahnya pemmandangan pantai dan melihat sekeliling villa, disana terdapat kolamrenang dan lapangan tennis Sedangkan tembok villa tersebut cukup tinggi dan rapat sehingga orang luar tidak dapat melihat keadaan didalam villa ini
Kita berlima masuk kedalam villa dan duduk bersama di ruang tamu sambil ,mengobrol dan nonton acara tv.
Selagi kita ngobrol Rey memberi saran gimana kalo kita tidak hanya ngobrol dan nonton kita main poker aja,akhirnya kamipun menyetujui.
Permainan kita buka dengan tidak memakai taruhan .Selang beberapa game daved membuka pembicaraan,
“ gimana kalau putaran berikutnya kita pake taruhan?
“lalu taruhanya apa?” sahut ku
“Orang yang memiliki kartu paling kecil harus menjadi budak dan harus menuruti semua permintaan dari orang yang memiliki kartu tertinggi dari dia.” Kata daved memberikan syarat permainan.Akhirnya semua menyetujuinya.
Setelah kartu di bagi dan ternyata aku yang memiliki kartu yang paling kecil yaitu hanya punya pair kecil, sedang kan mereka berempat daved punya there of kind alfred pair as Rico pair 10 dan Rey memiliki double pair king.
Sesuai kesepakan akhirnya mereka berempat menjadi bos dan aku sendiri menjadi bawahan . Tugas pertama yang aku terima akhirnya mereka menyuruh aku untuk melepas bajuku sampai bugil dan selama berada di villa aku harus telanjang tanpa sehelai benangpun yang menempel di tubuh mulusku ini..
Setelah itu daved dan Rey mengangkat Tubuhku dan meletakkannya di atas meja makan.
di meja makan itu aku diikat terlentang seperti huruf X . kemudian alfred dan Rico mengambil pisau cukur dan mereka pun bergantian mencukur bulu halus kemaluan ku.
setelah licin dan bersih benar mereka ,mulailah menikmati rasa legit kemaluanku dengan menghisap dan menjilatinya penuh nafsu.
Kemudian ada yang meremas susuku dan minta di emut penisnya sama aku .
Tak berapa lama kemudian aku sendiri mengalami orgasme dan diikuti sperma merekapun saling muncrat tumpah di tubuhku.
kemudian mereka berempat menyuruh aku untuk menceburkan diri di kolam renang. Selagi aku berenang bugil,mereka hanya melihatku dari atas kolam dan daved merekam semua gerak gerik dan kemolekanku itu menggunakan handycamnya
Setelah aku selesai berenang ,kami berlima menikmati makan di ruang makan kembali.Mereka berempat telah rapi berpakaian
bedanya hanya aku sendiri yang bugil tanpa selembar kainpun yang menutupi
Dan saat itu aku duduk berhadapan dengan mereka posikaki kiri dan kanan ku di ikat dengan kaki kursi yang mengakibatkan posisi duduk ku terbuka mengangkang. Memperlihatkan kemaluanku yang gundul kemerahan
Setelah selesai makan Rey memberikan saran
”gimana kalau malam ini kita pergi ke diskotik,”
Setelah Rey berkata itu semua pada setuju. Daved menyuruhkuku untuk hanya memakai baju tang top dan rok mini tanpa boleh mengenakan daleman , ini karena aku masih kalah taruhan dan masa hukuman ku baru selesai besok pagi sesuai kesepakatan.
Ku turuti saja kemauan mereka. Kamipun bergegas berjalan menuju mobil daved yang membawa kami ke sini.
Namun sebelumnya kemaluanku disumbat oleh Rey dengan mainan sex berbentuk telur 2 buah berwarna pink dimana posisi telur yang satu berada di dalam liang vaginaku terhubung dengan seuntai tali tebal dengan telur satunya yang berada menggantung di luar tubuhku menempel di antara bibir kemaluan luarku. Anehnya kedua telur mainan itu kadang mendengung bergetar sendiri saat kuberjalan beberapa langkah
uhh terasa gatal dan ngilu rasanya di kemaluan ini.terasa pengen pipis Ternyata riko memegang remote control dari mainan ini dan diam-diam menekannya berulang beberapa kali. Och akibatnya aku horny sekali dan sulit melangkahkan kakiku. Och ngilu campur gatal sekali sehingga terkadang aku harus terbungkuk sejenak sembari merapatkan pahaku sambil merasakan dinginnya udara malam di kemaluan karena tak mengenakan apa2 di balik rok pendek miniku
Ouh orgasme lagi, lendir putih dari kemaluanku mengalir keluar ada yang langsung menetes ke bawah, sebagian meleleh mengalir turun lewat sela pangkal pahaku terus ke bawah sampai tumit kiriku
akhirnya kami sampai di diskotik dekat villa nya daved.Disana kita menyewa satu ruangan vip, setelah masuk bilik, kita minum sambil mendengarkan dentungan musik diskotik, mereka kembali lagi mengerjai aku meraba tubuh ku dan menelanjangi aku di ruangan itu ,mengobok-obok selangkanganku , menyeruput menikmati lendir birahiku
Karena aku sendiri sudah semakin fly terpengaruh oleh alkohol , maka akupun mengikuti saja irama mereka terkadang .dalam buaian mereka aku ikutan minum seteguk bercampur dengan sperma mereka yang secara bergantian mulai tumpah dan diteteskannya ke dalam gelas minumanku.
Setelah seluruhnya merasakan kepuasan dan memang tempat itu sudah mau tutup kitapun bergegas kembali ke villa.
Nah, saat berada di dalam mobil daved, kembali mereka lagi2 membugili aku sambil mereka mengusap usap memekku dengan jari atau memasukkan ujung botol minuman ke dalamnya, memutar-mutarkan botol ataupun mengangsurkan ke dalam, uch mentok sampai pintu rahimku
gilanya lagi setelah sampai di villa mereka menggendongku kemudian mengikat aku berdiri bugil di sebuah tiang menyerupai pohon di halaman villa.
Seperti layaknya fotomodel telanjang. berbagai pose dengan simpul ikatan dilakukan mereka terhadapku. Pertama 2 tanganku diikat ke belakang dan selembar kain tipis menutupi bagian paha dan perutku, kemudian tanganku diikat seperti salib, dan terakhir 2 tanganku tergantung diatas tiang diatas kepalaku. Mereka mengabadikannya dengan kamera digital dan handycam.
Selama aku diikat di halaman itu mereka menusuk anus dan vagina ku dengan kontol atau botol minuman, kemudian diselesaikan dengan menyetubuhiku dalam keadaan terikat ini bergantian di vaginaku bahkan kadang kedua lubang bawahku kerisi penis-penis mereka
akhirnya acara mengarapku habis-habisan di halaman villa ini selesai sekitar jam 4pagi
Merekapun ter tidur setelah aku tergolek lemas terlentang di meja ruang tamu sambil ke dua tangan dan kakiku diikat pada ke empat sudut meja, seperti di altar persembahan dan sebagai kenang-kenangan dari mereka berempat, dengan sedikit memaksa merekapun memasangkan anting di puting susu dan di bibir dalam kemaluan ku, sungguh betapa aku melenguh berteriak sekerasnya karena pedih menitikkan airmata bahkan melolong meronta saat ke dua anting itu mereka kenakan padaku semalam
setelahnya aku kecapain menangis dan mereka juga sudah mengantuk,akhirnya kita semua tertidur,Cuma aku aja yang tertidur masih di tempat yang sama terikat tanpa busana, memamerkan anting baruku yang menempel di ujung ke dua puting dan tepi kemaluanku, meninggalkan bercak leleran darah bekas pemasangannya.
Dan besok paginya kitapun kembali ke peradaban
Semenjak kejadian itu aku menjadi makin deket sama mereka, tetapi aku paling deket sama Rey,kita sering jalan bareng seperti orang pacaran padahal kita sendiri tidak pacaran hanya teman bisa rasanya.
Karena aku gaul dengan mereka akhirnya aku mulai mengenal dugem dan obat2 terlarang, dan sekarang ini aku menjadi kecanduan ,apa bila gak kutemukan drug atau kemaluan lelaki, kepala ku rasanya sakit dan pusing.
Pernah suatu hari aku sangat sakau berat dan kebetulan aku lagi bokek
Karena aku udah sakau dan bingung akhirnya aku telpon Rey untuk pinjam duit agar bisa beli obat tersebut.
Tetapi Rey bilang gak usah pinjem . Dia punya barangnya dan Rey bisa berikan aku gratis, asal syaratnya untuk malam ini aku harus menuruti semua permintaannya .
Gak ada pilihan lain akhirnya aku setujui semua syaratnya,
Saat di telp aku sendiri sedang menggigil hebat dan keringat dingin mengucur deras di tubuhku ,sakau berat nich
pertama syarat yang di ajukan Rey tidak sulit .Aku hanya perlu pakai rok mini dan tank top tapi gak boleh pake daleman sama seperti kejadian di villa daved tempohari.
Karena aku udah pernah ,jadinya aku cuek aja.sesampainya di rumah Rey, dari luar aku liat rame sekali. Sepertinya pada saat aku datang di rumahnya ada pesta kecil kecilan.
Ternyata di dalam rumah itu ada 3 cewek dan cowok sekitar 7 orang dan di tengah ruang tamu terdapat tiang untuk menggantung terdiri dari 3 tiang,pas disaat aku masuk Rey dengan sebuah mic dia bilang ini lah bintang tamu kita,disaat Rey berkata demikian akupun bingung.lalu mendekati Rey dan menanyakan barang tersebut, lalu dia bila ok aku akan kasih tapi ada syarat lagi
Syaratnya ,Rey?”tanyaku sedikit memohon.
sekarang aku ingin kamu dengan 3 wanita seusiaku itu untuk bugil di tengah ruangan ini, lalu Rey bilang kamu mau barangnya gak?
Karena aku memerlukan drug itu,aku pun melakukannya aku mulai melepaskan bajuku satu persatu sampai bugil, berbarengan dengan 3 wanita itu. kemudian tangan ku diikat keatas dan digantung di tiang yang telah di sediakan .kedua kaki ku juga diikat dengan posisi di buka selebar lebarnya agar para tamu dapat melihat keindahan memekku yang bertindik itu walaupun sedikit tertutupi bulu kemaluanku yang tumbuh sedikit lebat di sana, kemudian setelah itu mulut ku diberangus dengan tali kekang dari kulit mirip berangus kuda,hal ini juga dilakukan sama kepada 3 wanita itu Cuma bedanya salah satu dari ketiga wanita diikat terlentang diatas meja makan.
Setelah kita semua para cewek diiket para prianya mulai meremas buah dada dan mengoral vagina kita bergantian kadang bebarengan
ada juga yang mengabadikan semua ini dengan kamera dan handycam. Setelah mereka puas meraba raba dan merangsang kita ,merekapun mulai menyetubuhi kita ada yang lewat vagina ada yang langsung main di anus dan ada juga yang mainnya keroyokan.
Setelah puas menyetubuhi dan menumpahkan sperma mereka di tubuh bugil kami para cewe, maka salah satu wanita yang di gantung itu di turunnkan lalu di taruh di salah satu meja, semula hanya terdengar lenguhan tertahan, tiba-tiba terdengar erangan menyayat dan lolongan keras, ternyata wanita itu pada ke dua ujung puting dan di klitorisnya di pasang sebuah anting, lalu di lehernya di ikatkan seuntai rantai anjing,
Rey kemudian melepaskan ikatan menyeret wanita itu kehalaman samping rumah dan di sana cewek itu lagi2 di gantung berdiri seperti huruf X dan pada anting di klitorisnya di beri pemberat timah dan anting yang di puting di kasih rantai kecil lalu rantai itu ditarik sehingga ke dua putingnya makin mancung dan tegang ke depan,dan rantai juga diikatkan ke salah satu tiang di taman.
wanitanya keliatan kesakitan, berteriak sebentar, darah masih mengalir di ujung puting dan ujung clitnya, sembari terkencing-kencing menahan derita, tetapi tampaknya dia menyukai perlakuan seperti itu. Kemudian wanita itupun menjadi bulan-bulanan pria di sana, di cambuk dan di beri tetesan lilin oleh cowok2 yang lain.
Akhirnya wanita itu gak kuat atas siksaan yang dia terima dan akhirnya jatuh pingsan.
Karena dia pingsan maka mulailah aku dan seorang cewe lagi di gilir dan di siksa, di ikat dan di cambuk .
aku sendiri pada bagian anus dimasukkan dildo panjang seolah ekor menjuntai dari anusku dan memekku di jejalkan vibrator mendengung dan berputar,yang pada akhirnya semua cewek kebagian penyiksaan. termasuk aku akhirnya ikut jatuh pingsan Karena kecapean tersiksa dan disetubuhi bertubi-tubi, bergantian dengan kasar oleh semua laki-laki yang hadir di sana
Setelah tersadar aku melihat 3 cewek itu masih diikat di tiang dengan kondisi bugil dan begitu pula dengan aku, kudapati aku kehilangan rambut kemaluanku. memekku tampak licin dan sedikit bengkak diujung clitku.entah kapan mereka mencukurnya saat ku pingsan tadi
Setelah para cewek tersadar semua, kemudian Rey masuk kedalam ruangan tersebut dan berkata di hadapan kami bahwa kita mulai saat ini dan selamanya harus menjadi wanita simpanan Rey atau budak sexnya
Kalau kita tidak mau menuruti permintaanya di akan menyebarkan semua foto dan video yang merekam segala kejadian tadi malam ke orang-orang yang kita kenal. Akhirnya kita harus menerima keadaan ini.
Saat itu masih gelap sekitar jam 1 dinihari akhirnya Rey dan beberapa temannya mengantar kita pulang. Namun Rey tidak memberikan baju kita, jadi kita di anter pulang dengan keadaan bugil, pas didalam mobil Rey dan kawan2nya hanya memberikan isolasi lakband hitam menempel dari punggung kedepan sampai bagian puting dan vagina kita. Sehingga masing masing cewe serasa memakai bentuk Bra dan CD dari isolasi
akhirnya aku menjadi sex slave Rey dan kawan2nya hingga sekarang.
TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar